Kamis, Juni 25, 2009

Hakekat Tujuan Pendidikan Islam


HAKEKAT TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM


Pendahuluan
Istilah pendidikan kerap diartikan secara longgar dan dapat mencakup berbagai persoalan yang luas. Namun demikian, pendidikan sebenarnya dapat ditinjau dari dua segi. Pertama dari sudut pandang masyarakat, dan kedua dari segi pandang individu.
Dari segi pendangan masyarakat, pendidikan berarti pewaris kebudayaan dari generasi tua kepada generasi muda, agar hidup masyarakat tetap berkelanjutan. Dari segi individu pendidikan berarti pegembangan potensi-petensi yang terdalam. Pandangan lainnya adalah pendidikan yang ditinjau dari segi masyarakat dan dari segi individu sekaligus. Dengan kata lain, pendidikan dipandang sebagai sekumpulan pewaris kebudayaan dan pengembang potensi-potensi. Pada pengembangannya pendidikan dipahami orang tidak hanya dari tiga sudut pandang di atas, bahkan melahirkan teori-teori baru yang tentu saja sangat positif bagi kegiatan pengkajian. Namun, tidak hanya sampai di situ, perkembangan ini pula telah melahirkan berbagai keracunan dari pengertian pendidikan itu sendiri.
Pendidikan Islam adalah suatu proses yang berlangsung kontiniu/berkesinambungan, berdasarkan hal ini, maka tugas dan fungsi yang diemban oleh pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya dan berlangsung sepanjang hayat. Konsep ini bermakna bahwa tugas dan fungsi pendidikan memiliki sasaran pada peserta didik yang senantiasa tumbuh berkembang secara dinamis, mulai dari kandungan sampai hayatnya.
Secara umum tugas pendidikan Islam adalah membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dari tahap ke tahap sampai ke titikkemampuan optimal. Sementara fungsinya adalah menyediakan fasilitas yang dapatmemungkinkan tugas pendidikan berjalan dengan lancarSecara garis besarnyapengertian itu mencakup tiga aspek, yaitu: (1) Seperangkat teknik atau carauntuk memberikan pengetahuan, keterampilandan tingkah laku. (2) Seperangkat teori yang maksudnya untuk menjelaskan dan membernarkan penggunaan teknik dan cara-cara tersebut. (3) seperangkat nilai, gagasan atau cita-cita sebagaitujuan yang dijelmakan serta dinyatakan dalam pengetahuan, keterampilan dantingkah laku, termasuk jumlah dan polalatihan yang harus diberikan .
Imam Al-Gazali sebagaimana disimpulkan oleh Fathiyah Hasan Sulaiman, pada dasarnya mengemukakan dua tujuan pokok pendidikan Islam: (1) untuk mencapai kesempurnaan manusia dalam mendekatkan diri kepada Tuhan; dan (2) sekaligus untuk mencapai kesempurnaan hidup manusia dalam menjalani hidup dan penghidupannya guna mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Mengutip Sayyid Quth, bahwa sesungguhnya tujuan pendidikan adalah untuk mewujudkan manusia yang yang baik (al-insan al-shalih) yang sudah pasti bersifat universal dan sudah pasti di akui semua orang dan semua aliran tanpa memperosalkan di mana pun negerinya dan apapun agamanya . Banyak sekali sebetulnya apa yang dikemukakanoleh para ahli muslim tapi kesemuanya pada esensinya sama dengan di atas. Selain itu bahwa pendidikan itu juga untukmenyempurnakanakhlaqmanusia.
Dasar dan tujuan filsafat pendidikan Islam pada hakikatnya identik dengan dasar dan tujuan ajaran Islam atau tepatnya tujuan Islam itu sendiri. Dari kedua
sumber ini kemudian timbul pemikiran-pemikiran mengenai masalah-masalah
keislaman dalam berbagai aspek, termasuk filsafat pendidikan. Lebih lengkap
kongres se-Dunia ke II tantang pendidikan Islam tahun 1980 di Islamabad,
merumuskan bahwa:Tujuan pendidikan Islam adalah untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan kepribadian manusia secara menyeluruh dan seimbang yang dilakukan melalui latihan jiwa,akal pikiran (inteletual), diri manusia yang rasional; perasaan indera.
Karena itu, pendidikan hendaknya menacakup pengembangan seluruh aspek fitrah peserta didik; aspek spritual, intelektual, ianajinasi, fisik, ilmiah, dan bahasa,baiksecara individual maupun kolektif; dan mendorong semua aspek tersebutberkembang ke arah kebaiakn dan kesempurnaan. Tujuan terakhir pendidikan muslimterletak pada perwujudan ketundukan yangsempurna kepada Allah,baiksecara pribadi, komunitas, maupun seluruh umat manusia.Pendidikan, Jika dipahami dari pengertiannya maka kita bisa menggolongkansebagai satu disiplin keilmuan yang mandiri, yaitu ilmu pendidikan. Ilmu pendidikan merupakan sebuah sistem pengetahuan tentang pendidikan yangdiperoleh melalui riset. Riset tersaji dalam bentuk konsep-konsep, maka ilmupendidikan dapat dibataskan sebagai sistem konsep pendidikan yang dihasilkan melalui riset.
Disini kita akan menentukan objek formal ilmu pendidikan yang maha luas, luasterbatas tetapi juga diartikan sempit. Dalam pengertian maha luas, Pendidikan adalah segala situasi dalam hidup yang mempengaruhi pertumbuhan seseorang, bisa berupa pengalaman belajar sepanjang hidup, tidak terbatas pada waktu, tempat,bentuk sekolah, jenis lingkungan dan tidak terbatas pada bentuk kegiatannya. Pengertian kemaha-luasan tersirat pada tujuan pendidikannya.

A. Tujuan Pendidikan Islam
Salah satu aspek penting dan mendasar dalam pendidikan adalah aspek tujuan. Merumuskan tujuan pendidikan merupakan syarat mutlak dalam mendefiniskan pendidikan itu sendiri yang paling tidak didasarkan atas konsep dasar mengenai manusia, alam, dan ilmu serta dengan pertimbangan prinsip prinsip dasarnya. Hal tersebut disebabkan pendidikan adalah upaya yang paling utama, bahkan satu satunya untuk membentuk manusia menurut apa yang dikehendakinya. Karena itu menurut para ahli pendidikan, tujuan pendidikan pada hakekatnya merupakan rumusan-rumusan dari berbagai harapan ataupun keinginan manusia.
Maka dari itu berdasarkan definisinya, Rupert C. Lodge dalam philosophy of education menyatakan bahwa dalam pengertian yang luas pendidikan itu menyangkut seluruh pengalaman. Sehingga dengan kata lain, kehidupan adalah pendidikan dan pendidikan adalah kehidupan itu. Sedangkan Joe Pack merumuskan pendidikan sebagai “the art or process of imparting or acquiring knomledge and habit through instructional as study”. Dalam definisi ini tekanan kegiatan pendidikan diletakkan pada pengajaran (instruction), sedangkan segi kepribadian yang dibina adalah aspek kognitif dan kebiasaan. Theodore Meyer Greene mengajukan definisi pendidikan yang sangat umum. Menurutnya pendidikan adalah usaha manusia untuk menyiapkan dirinya untuk suatu kehidupan yang bermakna. Alfred North Whitehead menyusun definisi pendidikan yang menekankan segi ketrampilan menggunakan pengetahuan.
Untuk itu, pengertian pendidikan secara umum, yang kemudian dihubungkan dengan Islam -sebagai suatu sistem keagamaan- menimbulkan pengertian pengertian baru yang secara implisit menjelaskan karakteristik karakteristik yang dimilikinya. Pengertian pendidikan dengan seluruh totalitasnya, dalam konteks Islam inheren salam konotasi istilah “tarbiyah”, “ta’lim” dan “ta’dib” yang harus dipahami secara bersama-sama. Ketiga istilah itu mengandung makna yang amat dalam menyangkut manusia dan masyarakat serta lingkungan yang dalam hubungannya dengan Tuhan saling berkaitan satu sama lain. Istilah istilah itu sekaligus menjelaskan ruang lingkup pendidikan Islam; informal, formal, dan nonformal
Ghozali melukiskan tujuan pendidikan sesuai dengan pandangan hidupnya dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, yaitu sesuai dengan filsafatnya, yakni memberi petunjuk akhlak dan pembersihan jiwa dengan maksud di balik itu membentuk individu-individu yang tertandai dengan sifat-sifat utama dan takwa. Dengan ini pula keutamaan itu akan merata dalam masyarakat.
Hujair AH. Sanaky menyebut istilah tujuan pendidikan Islam dengan visi dan misi pendidikan Islam. Menurutnya sebenarnya pendidikan Islam telah memiki visi dan misi yang ideal, yaitu “Rohmatan Lil ‘Alamin”. Selain itu, sebenarnya konsep dasar filosofis pendidikan Islam lebih mendalam dan menyangkut persoalan hidup multi dimensional, yaitu pendidikan yang tidak terpisahkan dari tugas kekhalifahan manusia, atau lebih khusus lagi sebagai penyiapan kader-kader khalifah dalam rangka membangun kehidupan dunia yang makmur, dinamis, harmonis dan lestari sebagaimana diisyaratkan oleh Allah dalam al Qur’an. Pendidikan Islam adalah pendidikan yang ideal, sebab visi dan misinya adalah “Rohmatan Lil ‘Alamin”, yaitu untuk membangun kehidupan dunia yang yang makmur, demokratis, adil, damai, taat hukum, dinamis, dan harmonis.
Munzir Hitami berpendapat bahwa tujuan pendidikan tidak terlepas dari tujuan hidup manusia, biarpun dipengaruhi oleh berbagai budaya, pandangan hidup, atau keinginan-keinginan lainnya. Bila dilihat dari ayat-ayat al Qur’an ataupun hadits yang mengisyaratkan tujuan hidup manusia yang sekaligus menjadi tujuan pendidikan, terdapat beberapa macam tujuan, termasuk tujuan yang bersifat teleologik itu sebagai berbau mistik dan takhayul dapat dipahami karena mereka menganut konsep konsep ontologi positivistik yang mendasar kebenaran hanya kepada empiris sensual, yakni sesuatu yang teramati dan terukur.
Qodri Azizy menyebutkan batasan tentang definisi pendidikan agama Islam dalam dua hal, yaitu; a) mendidik peserta didik untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai atau akhlak Islam; b) mendidik peserta didik untuk mempelajari materi ajaran Islam. Sehingga pengertian pendidikan agama Islam merupakan usaha secara sadar dalam memberikan bimbingan kepada anak didik untuk berperilaku sesuai dengan ajaran Islam dan memberikan pelajaran dengan materi-materi tentang pengetahuan Islam.
Menurut Al Syaibani, tujuan pendidikan Islam adalah :
1. Tujuan yang berkaitan dengan individu, mencakup perubahan yang berupa pengetahuan, tingkah laku masyarakat, tingkah laku jasmani dan rohani dan kemampuan-kemampuan yang harus dimiliki untuk hidup di dunia dan di akhirat.
2. Tujuan yang berkaitan dengan masyarakat, mencakup tingkah laku masyarakat, tingkah laku individu dalam masyarakat, perubahan kehidupan masyarakat, memperkaya pengalaman masyarakat.
3. Tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu, sebagai seni, sebagai profesi, dan sebagai kegiatan masyarakat.
Dengan demikian dapat diambil suatu pemahaman bahwa tujuan pendidikan Islam itu mengandung tiga hal yaitu berkaitan dengan masalah individu, masyarakat dan pofesionalisme. Sehingga apabila tiga hal tersebut dapat dicapai maka tujuan pendidikan pun tercapai.
Menurut Al abrasyi, merinci tujuan akhir pendidikan islam menjadi
1. Pembinaan akhlak.
2. menyiapkan anak didik untuk hidup dudunia dan akhirat.
3. Penguasaan ilmu
4. Keterampilan bekerja dalam masyrakat.
Dari apa yang disampaikan Al Abrasyi tersebut nampak pendidikan akhlak pada posisi yang sentral sehingga muara dan tujuan pendidikan adalah terbentuknya akhlak anak.
Menurut Asma hasan Fahmi, tujuan akhir pendidikan islam dapat diperinci menjadi:
1. Tujuan keagamaan.
2. Tujuan pengembangan akal dan akhlak.
3. Tujuan pengajaran kebudayaan.
4. Tujuan pembicaraan kepribadian.
Menurut Munir Mursi, tujuan pendidikan islam menjadi :
1. Bahagia di dunia dan akhirat.
2. menghambakan diri kepada Allah.
3. Memperkuat ikatan keislaman dan melayani kepentingan masyarakat islam.
4. Akhlak mulia.
Bila tujuan pendidikan seperti apa yang disampaikan oleh Asma Hasan al Fahmi dan Munir Mursi, maka tujuan pendidikan adalah pengembangan akal dan akhlak yang dalam akhirnya dipakai untuk menghambakan diri kepada Allah SWT.
Sedangkan menurut Ahmad D Marimba menyebutkan empat tujuan pendidikan :
1. Tujuan berfungsi menghakhiri usaha
2. Tujuan berfungsi mengarahkan usaha, tanpa adanya antisipasi pandangan kedepan kepada tujuan.
3. Tujuan dapat berfungsi sebagai titik pangkal untuk mencapai tujuan tujuan lain.

B. Tujuan Umum
1. Hakikat tujuan hidup manusia menurut Islam
Manusia adalah makhluk (ciptaan) Tuhan, hakikat wujudnya bahwa manusia adalah mahkluk yang perkembangannya dipengaruhi oleh pembawaan dan lingkungan.
Dalam teori pendidikan lama, yang dikembangkan didunia barat, dikatakan bahwa perkembangannya seseorang hanya dipengaruhi oleh pembawaan (nativisme) sebagai lawannya berkembang pula teori yang mengajarkan bahwa perkembangan seseorang hanya ditentukan oleh lingkungannya (empirisme), sebagai sintesisnya dikembangkan teori ketiga yang mengatakan bahwa perkembangan seseorang ditentukan oleh pembawaan dan lingkungannya (konvergensi)
Manusia adalah makhluk utuh yang terdiri atas jasmani, akal, dan rohani sebagai potensi pokok, manusia yang mempunyai aspek jasmani, disebutkan dalam surah al Qashash ayat : 77 :
“Carilah kehidupan akhirat dengan apa yang dikaruniakan Allah kepadamu tidak boleh melupakan urusan dunia “


2. Manusia Dalam Pandangan Islam
Manusia dalam pandangan Islam mempunyai aspek jasmani yang tidak dapat dipisahkan dari aspek rohani tatkala manusia masih hidup didunia Manusia mempunyai aspek akal. Kata yang digunakan al Qur’an untuk menunjukkan kepada akal tidak hanya satu macam. Harun Nasution menerangkan ada tujuh kata yang digunakan :
1). Kata Nazara, dalam surat al Ghasiyyah ayat 17 :
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan unta bagaimana dia diciptakan”
2). Kata Tadabbara, dalam surat Muhammad ayat 24 :
“Maka apakah mereka tidak memperhatikan al Qur’an ataukah hati mereka terkunci?”
3). Kata Tafakkara, dalam surat an Nahl ayat 68 :
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah : “buatlah sarang-sarang dibukit-bukit, dipohon-pohon kayu, dan ditempat-tempat yang dibikin manusia”.
4). Kata Faqiha, dalam surat at Taubah 122 :
“Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mu’min itu pergi semuanya (kemedan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan diantara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya”
5). Kata Tadzakkara, dalam surat an Nahl ayat 17 :
“Maka apakah (Allah) yang menciptakan itu sama dengan yang tidak dapat menciptakan apa-apa? Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran”.
6). Kata Fahima, dalam surat al Anbiya ayat 78 :
“Dan ingatlah kisah daud dan Sulaiman, diwaktu keduanya memberikan keputusan mengenai tanaman, karena tanaman itu dirusak oleh kambing-kambing kepunyaan kaumnya. Dan adalah kami menyaksikan keputusan yang diberikan oleh mereka itu”.
7). Kata ‘Aqala, dalam surat al Anfaal ayat 22 :
“Sesungguhnya binatang(makhluk) yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apa-pun.
Manusia mempunyai aspek rohani seperti yang dijelaskan dalam surat al Hijr ayat 29 :
“Maka Aku telah menyempurnakan kejadiannya dan meniupkan kedalamnya roh-Ku, maka sujudlah kalian kepada-Nya”.


3. Manusia sempurna menurut Islam
Jasmani yang sehat serta kuat dan berketerampilan. Islam menghendaki agar orang Islam itu sehat mentalnya karena inti ajaran Islam (iman). Kesehatan mental berkaitan erat dengan kesehatan jasmani, karena kesehatan jasmani itu sering berkaitan dengan pembelaan Islam.
Jasmani yang sehat serta kuat berkaitan dengan ciri lain yang dikehendaki ada pada Muslim yang sempurna, yaitu menguasai salah satu ketrampilan yang diperlukan dalam mencari rezeki untuk kehidupan.
Para pendidik Muslim sejak zaman permulaan - perkembangan Islam telah mengetahui betapa pentingnya pendidikan keterampilan berupa pengetahuan praktis dan latihan kejuruan. Mereka menganggapnya fardhu kifayah, sebagaimana diterangkan dalam surat Hud ayat 37 :
“Dan buatlah bahtera itu dibawah pengawasan dan petunjuk wahyu kami, dan jangan kau bicarakan dengan aku tentang orang-orang yang zalim itu karena meeka itu akan ditenggelamkan”.
Islam menginginkan pemeluknya cerdas serta pandai yang ditandai oleh adanya kemampuan dalam menyelesaikan masalah dengan cepat dan tepat, sedangkan pandai di tandai oleh banyak memiliki pengetahuan dan informasi. Kecerdasan dan kepandaian itu dapat dilihat melalui indikator-indikator sebagai berikut :
a) Memiliki sains yang banyak dan berkualitas tinggi.
b) Mampu memahami dan menghasilkan filsafat.
c) Rohani yang berkualitas tinggi.
Kekuatan rohani (tegasnya kalbu) lebih jauh daripada kekuatan akal. Karena kekuatan jasmani terbatas pada objek-objek berwujud materi yang dapat ditangkap oleh indera.
Islam sangat mengistemewakan aspek kalbu. Kalbu dapat menembus alam ghaib, bahkan menembus Tuhan. Kalbu inilah yang merupakan potensi manusia yang mampu beriman secara sungguh-sungguh. Bahkan iman itu, menurut al Qur’an tempatnya didalam kalbu.
Dengan demikian tujuan umum pendidikan Islam sejalan dengan tujuan agama Islam itu sendiri, yaitu berusaha mendidik individu mukmin agar tunduk, bertaqwa, dan beribadah dengan baik kepada Allah SWT sehingga memperoleh kebahagiaan dunia akhirat. Dengan demikian sesungguhnya pendidikan Islam merupakan kumpulan metode dan alat tradisional, tetapi sekaligus rasional sosial dan ilmiah empiris yang digunakan para uama dan pendidik dalam melatih serta mengembangkan individu, masyarakat, dan umat manusia agar bertaqwa dan tunduk kepada Allah swt.
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولاً مِّنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِن كَانُوا مِن قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ ﴿٢﴾
Artinya :“Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata, ( QS: Al Jumuah : 2 )
Dalam ayat yang lain Allah berfirman :
وَيَرَى الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ الَّذِي أُنزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ هُوَ الْحَقَّ وَيَهْدِي إِلَى صِرَاطِ الْعَزِيزِ الْحَمِيدِ ﴿٦﴾
Artinya: “Dan orang-orang yang diberi ilmu (Ahli Kitab) berpendapat bahwa wahyu yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu itulah yang benar dan menunjuki (manusia) kepada jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji. (QS: Saba:6)
Dalam ayat tersebut diatas dapat diambil sebuah pemahaman bahwa manusia yang memiliki pengetahuan akan dapat mencapai kepada Tuhanya. Sehingga akan menjadi orang yang bertaqwa.

C. Tujuan Khusus Pendidikan Islam
Menurut Abdul Fatah Jalal, tujuan umum pendidikan Islam ialah terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Jadi menurut Islam, pendidikan haruslah menjadikan seluruh manusia yang menghambakan kepada Allah. Yang dimaksud menghambakan diri ialah beribadah kepada Allah.
Islam menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu merealisasikan tujuan hidupnya sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah. Tujuan hidup menusia itu menurut Allah ialah beribadah kepada Allah. Seperti dalam surat a Dzariyat ayat 56 :
“ Dan Aku menciptakan Jin dan Manusia kecuali supaya mereka beribadah kepada-Ku”.
Jalal menyatakan bahwa sebagian orang mengira ibadah itu terbatas pada menunaikan shalat, shaum pada bulan Ramadhan, mengeluarkan zakat, ibadah Haji, serta mengucapkan syahadat. Tetapi sebenarnya ibadah itu mencakup semua amal, pikiran, dan perasaan yang dihadapkan (atau disandarkan) kepada Allah. Aspek ibadah merupakan kewajiban orang islam untuk mempelajarinya agar ia dapat mengamalkannya dengan cara yang benar.
Ibadah ialah jalan hidup yang mencakup seluruh aspek kehidupan serta segala yang dilakukan manusia berupa perkataan, perbuatan, perasaan, pemikiran yang disangkutkan dengan Allah.
Dari tujuan umum pendidikan Islam yang berpusat pada ketaqwaan dan kebahagiaan serta kemampuan-kemampuan yang diinginkan dapat tujuan khusunya sebagai berikut :
1. Mendidik individu yang saleh dengan memperhatikan perkembangan rohaniah, emosional, sosial, intelektual dan fisik
2. Mendidik anggota kelompok sosial yang saleh, baik dalam keluarga maupun masyarakat muslim
3. Mendidik manusia yang saleh bagi masyarakat insani yang besar.
Ketiga hal tersebut menjadi salah satu tujuan khusus yang hendak dicapai dalam tujuan pendidikan Islam. Individu-individu dalam kelompok masyarakat merupakan komponen masyarakat terkecil, sehingga apabila dari setiap individu berhasil dalam meraih tujuan dari pendidikan maka dengan sendirinya akan membentuk kelompok masyarakat yang telah meraih tujuan itu juga. Dan pada akhirnya tujuan secara luas akan tercapai juga.

D. Kesimpulan
Dari berbagai macam pendapat tentang tujuan pendidikan Islam pada akhirnya puncak tertinggi yang akan di tujua adalah menjadi seorang manusia yang beriman dan bertaqwa, yang memiliki kemampuan jasmani dan rohani, sehat akal fikiran, berbudaya dan berakhlak mulia menuju manusia yang sempuna atau insan kamil.
DAFTAR PUSTAKA
Azra, Azyumardi, Pendidikan Islam Tradisi dan Moderenisasi Menuju Milenium baru, Jakarta : Logos, 1999. cet. Ke-1.
Asrohah, Hanun, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 1999. cet. Ke-1
Arifin, M. 1993. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara
Azizy, Ahmad Qodri A. Islam dan Permaslahan Sosial; Mencari Jalan Keluar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2000
Daradjat, Zakiah, Dr, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara, 2004. cet. Ke-5
DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka, 2002.
Gazalba, Sidi, Sistematika Buku Pertama Pengantar Kepada Dunia Filsafat, Jakarta : Bulan Bintang, 1990. cet. Ke-5
Hasibuan, JJ Mujiono, Proses Belajar Mengajar, Bandung : Rosda Karya, 1995.
Hitami, Munzir. Menggagas Kembali Pendidikan Islam. Yogyakarta: Infinite Press, 2004
Imron, Ali, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Pustaka Jaya, 1996.
Ibnu Rusn, Abidin, Pemikiran al-Ghazali Tentang Pendidikan, Yogyakarta : Pustaka Pajar, 1998. cet. Ke-1
Jalaluddin, et.al, Filsafat Pendidikan Islam Konsep dan Perkembangan, Jakarta : Rajawali Pers, 1996. cet. Ke-2.
Jalaluddin dan Said, Usman, Filsafat Pendidikan Islam dan Perkembangan, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1998. cet. Ke-2.
Khaldun, Ibnu. Muqaddimah Ibnu Khaldun. Jakarta: Pustaka Firdaus, 2001
Langgulung, Hasan, Asas-asas Pendidikan Islam, Jakarta : Al-Husna, 2000. cet. Ke-1
Leamen, Oliver, Pengantar Filsafat Islam, Jakarta : Rajawali, 1989. cet. Ke-1
Miskawaih, Ibnu.Tahzib al-Akhlaq, Mesir: al-Mathbah al-Husainiyyah, tanpa tahun
Mastuhu, Memberdayakan Sistem Pendidikan Islam, Jakarta : Logos, 1999. cet. Ke-2.
Nata, Abuddin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Logos, 2001. cet. Ke-4.
Sanaky, Hujair AH. Paradigma Pendidikan Islam; Membangun Masyarakat Indonesia. Yogyakarta: Safiria Insania Press dan MSI, 2003
Tafsir, Ahmad. Metodologi Pengajaran Agama Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002Zuharini, et.al, Sejarah Pendidikan Islam, Jakata : Bumi Aksara, 2000. ket. Ke-6

Minggu, Juni 21, 2009

Pendalaman Islam

Konsisten Dalam Kebaikan


Konsisten Dalam Kebaikan


Konsisten dalam kebaikan

Mahmud Muhammad al-Khazandar

Penerjemah :
Team Indonesia
Murajaah :
Eko Haryanto Abu Ziyad


"Janganlah engkau meremehkan kebaikan sedikitpun juga."
"Hendaklah engkau membuat kebaikan."

Setiap muslim mencintai kebaikan dan menyukai perbuatan ma'ruf. Akan tetapi tidak semua muslim mempunyai motivasi agar terus menerus mencari pintu-pintu kebajikan dan jalan-jalan ibadah, di mana ia tidak meninggalkan celah yang kosong dari kebaikan yang bisa dilakukan kecuali ia menutupinya, celah yang kecil atau besar, yang agung atau yang hina.
Kita akan menemukan dalam hadits-hadits Rasulullah  begitu banyak perbuatan-perbuatan ma'ruf yang menantikan orang-orang yang menginginkan pahala dan memikirkan perkara saudara-saudara mereka dari kaum mukminin, seperti sabdanya :
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ, وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِى الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ, وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا سَتَرَهُ اللهُ فِى الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ, وَاللهُ فِى عَوْنِ الْعَبْدِ مَاكَانَ الْعَبْدُ فِى عَوْنِ أَخِيْهِ...
"Barangsiapa yang menghilangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, Allah  akan menghilangkan darinya kesusahan di hari kiamat. Barangsiapa yang memberi kemudahan kepada seorang miskin maka Allah  akan memudahkannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa yang menutup aib seorang muslim maka Allah  akan menutup aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah  akan menolong hamba-Nya selama ia menolong saudaranya seagama…."
Dan tatkala Rasulullah  menyebutkan gambaran sedekah seorang hamba terhadap dirinya sendiri setiap hari yang terbit matahari pada hari itu, beliau menyebutkan gambaran sosial yang positif bagi seorang muslim, di antaranya adalah: …menyuruh yang ma'ruf dan melarang dari yang mungkar, menyingkirkan duri dari jalanan umum, tulang dan batu, menunjukkan jalan kepada orang buta, memberikan pengertian kepada orang yang tuli dan bisu sampai ia mengerti, menunjukkan kepada yang bertanya terhadap kebutuhannya dan engkau ketahui tempatnya,…"
Dan dalam riwayat yang lain:
عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ صَدَقَةٌ, فَإِنْ يَجِدْ فَيَعْمَلُ بِيَدِهِ فَيَنْفَعُ نَفْسَهُ وَيَتَصَدَّقُ. فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَيُعِيْنُ ذَا الْحَاجَةِ الْمَلْهُوْفِ. فَإِنْ لَمْ يَفْعَلْ فَيَأْمُرُ بِاْلخَيْرِ. فَإِنْ لَمْ يَفْعَلْ فَيُمْسِكُ عَنِ الشَّرِّ فَإِنَّهُ لَهُ صَدَقَةٌ.
"Setiap muslim harus bersedekah, jika ia tidak mendapatkan maka ia bekerja dengan tangannya, lalu ia memberi manfaat kepada dirinya dan bersedekah. Jika ia tidak mampu, maka ia menolong orang yang membutuhkan pertolongan. Jika ia tidak melakukan, maka ia menyuruh berbuat kebaikan. Jika ia tidak melakukan, maka ia menahan diri dari perbuatan jahat, maka sesungguhnya ia menjadi sedekah baginya."
Ini adalah derajat seorang muslim yang paling rendah dan sekurang-kurangnya yang bisa diperkirakan. Maka apabila tidak terbersit dalam jiwanya untuk melakukan kebaikan dan tidak segera melakukan yang ma'ruf, maka tidak ada yang lebih rendah daripada menyuruh berbuat baik. Dan jika semua itu tidak bisa dilakukan, maka hendaklah ia menjamin dirinya bahwa tidak terjerumus dalam kejahatan dan menahan diri dari menyakiti orang lain.
Dasar dalam diri seorang muslim adalah berusaha mendapatkan derajat yang tinggi, sebagaimana sabda Rasulullah :
خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling berguna bagi orang lain."
Manusia yang paling dicintai Allah  adalah yang paling berguna bagi orang lain, dan amal yang paling disukai Allah  adalah perasaan senang yang engkau berikan kepada seorang muslim, atau menghilangkan kesusahan darinya, atau membayarkan hutangnya, atau menghilangkan rasa lapar darinya. Sungguh aku berjalan bersama saudara sesama muslim dalam menunaikan hajat lebih kusukai daripada aku i'tikaf di dalam masjid selama satu bulan…. Dan barangsiapa yang berjalan bersama saudaranya sesama muslim dalam menunaikan hajat sehingga ia menunaikannya, niscaya Allah  menetapkan kakinya di hari kiamat, dan sesungguhnya akhlak yang jahat merusak amal ibadah sebagaimana cuka merusak madu."
Pemahaman melakukan kebaikan ini banyak dilupakan oleh orang-orang shaleh yang banyak melakukan zikir, i’tikaf, membaca al-Qur`an, puasa, dan shalat malam, akan tetapi semangat mereka terputus dalam menunaikan kebutuhan makhluk dan berusaha melakukan yang terbaik untuk kaum muslimin. Dalam pandangan sebagian orang, hal seperti ini dipandang sebelah mata. Sedangkan Rasulullah  bersabda:
لاَتَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوْفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلق
“Janganlah sedikitpun engkau meremehkan perbuatan ma’ruf, walaupun engkau hanya menemui saudaramu dengan muka berseri.”
Dan dalam satu riwayat:
لاَتَسُبَّنَّ أَحَدًا وَلاَتَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوْفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تُكَلِّمَ أَخَاكَ وَأَنْتَ مُنْبَسِطٌ إِلَيْهِ وَجْهَكَ, إِنَّ ذلِكَ مِنَ الْمَعْرُوْفِ.
“Janganlah engkau mencela seseorang, janganlah sedikitpun engkau meremehkan perbuatan ma’ruf, sekalipun engkau hanya berbicara dengan saudaramu dengan muka berseri, sesungguhnya hal itu termasuk perbuatan ma’ruf.”
Dan dalam riwayat yang lain:
لاَيَحْقِرَنَّ أَحَدُكُمْ شَيْئًا مِنَ الْمَعْرُوْفِ فَإِنْ لَمْ يَجِدْ فَلْيَلْقَ أَخَاهُ بِوَجْهٍ طَلْقٍ, وَإِذَا اشْتَرَيْتَ لَحْمًا أَوْ طَبَخْتَ قدْرًا فَأَكْثِرْ مَرقتَهُ وَاغْرِفْ مِنْهُ لِجَارِكَ.
“Janganlah seseorang darimu meremehkan perbuatan ma’ruf, maka jika ia tidak mendapatkan, maka hendaklah ia menemui saudaranya dengan muka berseri. Dan apabila engkau membeli daging atau memasak sayur, maka perbanyaklah kuahnya, dan berikanlah kepada tetanggamu.”
Adakah yang lebih besar dari pada menghilangkan duka cita di hati seorang muslim dan menggantikannya dengan perasaan senang dan gembira, dan Rasulullah  bersabda:
أَفْضَلُ اْلأَعْمَالِ أَنْ تُدْخِلَ عَلَى أَخِيْكَ الْمُؤْمِنِ سُرُوْرًا أَوْ تَقْضِيَ عَنْهُ دَيْنًا أَوْ تُطْعِمُهُ خُبْزًا
Amal yang paling utama adalah bahwa engkau memasukkan rasa senang kepada saudaramu yang beriman, atau membayarkan hutangnya, atau memberinya roti.”
Seorang mukmin yang memperhatikan keadaan saudara-saudaranya yang berjihad, keluarga mereka, dan orang-orang yang tidak mampu, dengan amal ini ia juga mendapat pahala orang-orang berjihad dan beribadah, berdasarkan sabda Nabi :
السَّاعِي عَلَى اْلأَرْمَلَةِ وَالْمِسْكِيْنِ كَالْمُجَاهِدِ فِى سَبِيْلِ اللهِ أَوِ الْقَائِمِ اللَّيْلِ الصَّائِمِ النَّهَارِ
"Orang yang berusaha untuk para janda dan orang miskin seperti orang yang berjijad fi sabilillah atau shalat di malam hari serta berpuasa di siang hari."
Bahkan, ada amal perbuatan yang nampak mudah dan kecil dalam pandangan manusia, tetapi Allah  menjadikan pahala baginya yang mendorong semangat untuk melakukan ma'ruf dan tidak mengendorkan semangat untuk memberikan pelayanan kepada kaum muslimin, seperti yang diriwayatkan dari sabda Nabi :
نَزَعَ رَجُلٌ لَمْ يَعْمَلْ خَيْرًا قَطُّ غُصْنَ شَوْكٍ عَنِ الطَّرِيْقِ, إِمَّا كَانَ مِنْ شَجَرَةٍ مُقَطَّعَةٍ فَأَلْقَاهُ إِمَّا كَانَ مَوْضُوْعًا فَأَمَاطَهُ, فَشَكَرَ اللهُ لَهُ بِهَا فَأَدْخَلَهُ الْجَنَّةَ
"Seorang laki-laki yang tidak pernah melakukan kebaikan mengambil duri dari jalanan. Bisa jadi berasal dari pohon yang terpotong lalu ia melemparkannya, bisa jadi diletakkan lalu ia menyingkirkannya. Maka Allah  membalasnya dan memasukkannya ke dalam sorga."
Dan orang yang selalu melakukan perbuatan ma'ruf dan serius atasnya mendapat penjagaan dari Allah  dan ditentukan dari-Nya dengan kesudahan yang baik (husnul khatimah) dan terjaga dari kematian yang buruk di dunia, berdasarkan sabda Nabi :
عَلَيْكُمْ بِاصْطِنَاعِ الْمَعْرُوْفِ فَإِنَّهُ يَمْنَعُ مَصَارِعَ السُّوْءِ...
"Kamu harus melakukan kebaikan, maka sesungguhnya ia menghalangi kematian yang buruk…"

Kesimpulan:
1. Semua manusia sepakat dalam mencintai kebaikan, dan saling berbeda dalam menekuninya.
2. Di antara gambaran perbuatan ma'ruf:
a. Mementingkan urusan kaum muslimin.
b. Mendahulukan pelayanan sosial.
c. Makan dari hasil kerja sendiri.
d. Menahan diri dari kejahatan.
3. Larangan meremehkan sebagian perbuatan ma'ruf.
4. Di antara perbuatan ma'ruf yang terbesar adalah menghilangkan duka cita dan memberikan rasa senang.
5. Gambaran kecil dalam perbuatan ma'ruf sedangkan pahalanya besar.
6. Orang yang selalu melakukan perbuatan ma'ruf akan mendapatkan husnul khatimah.


Tulisan Asli: IslamHouse.com

Ziarah Hati

Senin, Juni 15, 2009

NAMA-NAMA YANG SUDAH POSTING REMIDI DAN TUNTAS




1. Deadasa Alifiyana Nandi Wardhana IA.1/9
2. Indira Pramundita Setiadewi IA.1/19
3. AlVitri Wijayanti IA.2/3
4. Dyah Arshinta Narmaningrum IA.2/12
5. Fitri Kurniasari IA.2/13
6, Igor Yoga Bahtiar IA.2/17
7. Zyga Nur Muslimah IA.2/36
8. Intan Permatasari IA.3/19
10. Lina Dwi astuti IA.3/21
11. Rr.Octaviani Kartika Putri IA.3/28
12. Romadani sari IA.3/30
13. Rudy Hanindito IA.3/31
14. Saras Anindila ratri IA.3/32
15. Septiana Arwin Nur Artati IA.3/35i
16. Amanda sari Dyah ayu P IA.4/8
17. Anita Widyanita IA.4/9
18. Prieta Opikasari IA.4/29
19. Sheila Susi Susidha Sari IA.4/33
20. Susanti Niken Aldila IA.5/36
21. Prameswari Aryani Putri IS.1/27
22. Rizkiyatus Safa`ah IS.1/31
23. Pandu Ario Bismo IS.1/32
24. Ayu Laksmi Purnaningrum IS.2/6
25. Devalana Permatasari Moeshollini IS.2/9
26. Firdha Putri Noviarini IS.2/17
27. Meylani Chahyaningsih IS.2/20
28. Risky Hani Febriyanto IS.2/31

Data tersebut di entri pukul 24.29 15/6/2009

Data entri pukul 19.10 WIB 15/6/2009
1. Ayu Wening Tyas Puspitasari IA.1
2. Dina Ardihani IA.1
3. M Muklis Nugraha IA.1
4. Wahyu Hidayat Pratama IA.2
5. Wahyu Pringgodigdo IA.2
6. Geza getar Mi`raj IA.3
7. Agatha Ailsa Agustina IA.4
8. Ahmad Luthfi Abdurrasyid IA.4
9. Amanda Sari Dyah Ayu IA.4
10. Binda Anisa IA.4
11. Dewi Umami IA.4
12. Hasta Nurhusada IA.4
13. Yodan Tunggul Pranata IA.4
14. Yusup Kusumo IA.4
15. Ariesta Tri Setiawati IA.5
16. Isnaini Nurrohmah IA.5
17. Muhammad azhari Zakiri IA.5
18. Rena Hestiana Sandra Dewi IA.5
19. Ristati Nur Wicaksani IA.5
20. Arif Hasan Amirudin IS.1
21. Bella Bianca IS.1
22. Dhika Yoga saputra IS.1
23. Fadhilah Rahmatina IS.1
24. Hafizha Sabila Azka IS.1
25. Hanandita Ayu Nilamputri IS.1
26. Indra Santika Indiyati
27. RR Carissa Etenia Katamsi IS.1
28. Reza Farandi Gustavianto IS.1
29. Aghnia Amalina IS.2
30. Amalia Amanda Kasih IS.2
31. Chesario Taufiq Andhika IS.2
32. Dhananjaya Putra IS.2
33. Elsa Irawan IS.2
34. Fariz Nur Rizky IS.2
35. Fatmah Aspar IS.2
36. Nidia Weny Jatisari IS.2
37. Pramestia Ramadhani IS.2
38. Ratna Ayu Kusumaningrum
39. Ria Anggraini Puspitasari
40. Vigga Helda Puspasari


Bagi yang belum remidi agar segera menyusul,kalau tidak maka tidak akan saya tuntaskan trimakasih.




Data Entri pukul 07.35, 16 Juni 2009

1. Aprilina Ratriany Putri IA.1
2. Meka Shafa Marwaningru IA.2
3. Nursieta Ayu Primadian IA.2
4. Danastri raras IA.3
5. Alifia Ayu Tirtasari IA.4
6. Dea Putri Daraninggar IA.4
7. Hanifa IA.4
8. Hikmah Nur Agustina IA.4
9. Muhammad Kautsar IA.4
10. Mispawanti IA.4
11. Alfi Barki IA.5
12. Dian Sartika sari IA.5
13. Martha Puspita Sari IA.5
14. Raditya Apriliana IA.
15. Audia Pratiwi Kadir IS.1
16. Sofia Nabilah IS.1
17. Royyan Nur Wicaksono IS.1
18. Ade Hendy prayoga Sasmaya IA.5

Bagi Yang Sudah Posting Remidi tetapi belum masuk daftar tuntas konfirmasikan dengan sms menulis data lengkap ke no.08882868402

Entri Pukul13.15 / 16 Juni 2009

1. Nanda Kharina Zaldy Putri IA.1
2. Tiodora Ulfa Baroroh IA.1
3. Sekar langit Adesya Paramita IA.3
4. Citra Puspita IA.5
5. Ratri Retnoningtyas



Entri Data Pukul 22.15 / 16 Juni 2009
1. Helmy Fahrizal IA.4
2. Amalia Perwitasari IA.5
3. Hanum Atika Sari IA.5
4. Irrio Arfenada Laksmana IA.5
5. Isabela Novitasari IA.5
6. Lareta Dewa Puspitanigrum IA.5
7. Aprilia Anggita Andriani IS.1
8. Danny Purnaningtyas IS.1
9. Dian Utami IS.1
10. Iqbala Femme Pininfarina Sihite IS.2
11. Ratri Retnoningtyas IS.2
12. Wijaya Bhakti Persada IS.2



Entri Data 19.00 / 17 juni 2009
1. Ajeng Wijayanti IA.1
2. Alif Aulia IA.1
3. Monika Yustia Wisdana IA.1
4. Silvia Noordiana Septianingrum IA.1
5. Zuleka Anggarani Noor
6. Mufiroh IA.3
7. Alif Aziz IA.4
8. Asma Asiah Prastowo IA.4
7. Cindy maya Puspita IA.4
8. Fitra Irwandono IA.4
9. Ria Oktriana IA.4
10. Tandrafatika Murtiana Almi Rahayu IA.4
11. Dwike Rachmaningtyas IA.5
12. Haneka Cahyaning Tyas Putri IA.5
13. Raras Wisma Faturahmi IA.5
14. Rizka Rahma Kusumadewi IA.5
15. Nadia Tiara Putri IS.1
16. Pinky Pamulya Putri IS.1
17. Rizka Aulia Mahma IS.1
18. Devina Fleta Prillamasita IS.2
19. Royyan Nur Wicaksono IS.2


ENTRI DATA 11.45 / 19 JUNI 2009

1. Anlia Mar`atushilihah IA.1
2. Dyta Chairunnisa IA.1
3. Shinta Mayangsari IA.1
4. Roisahendra IA.3
5. Rizka Veranita IA.5
6. anggraeni Dwi Putranti IS.2


ENTRI DATA PUKUL 24.15 HARI SABTU 20 JUNI 2009

1. Muthyahara Addunya IA.4
2. Kevin Hervito Laksono IA.5
3. Andri Putra Wicaksana IS.1


ENTRI DATA 21.20 20 jUNI 2009

1.Dania Rahma Alifianti IA.5
2.Beta Fitra Akhsana Wafda


ENTRI DATA 21.00 21 JUNI 2009
1. RA.Lukitasari Ayu Galuh Ardhi IA.5

Sabtu, Juni 13, 2009

REMIDI SEMESTER 2 TAHUN 2009


Bagi yang nilai ujian semester 2 tahun 2009 dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal ( KKM ) yaitu 70,0 maka harus melakukan perbaikan dengan mengerjakan kembali soal yang telah dikerjakan dan postingkan lewat link komentar.
paling lambat 18 Juni 2009. Trimakasih.Semoga Sukses selalu tuk kalian semua

NILAI BENERAN SEMESTER 2 TAHUN 2009

NILAI SEMESTER 2/2009

1

ADNAN ADIN NUGRAHA

XI IA - 1

78

2

AJENG WIJAYANTI

XI IA - 1

54

3

ALIF AULIA

XI IA - 1

65

4

ANLIA MAR'ATUSHOLIHAH

XI IA - 1

67

5

ANNISA DIAN PARAMITA

XI IA - 1

72

6

APRILINA RATRIANY PUTRI

XI IA - 1

65

7

ASNI FURAIDAH

XI IA - 1

83

8

AYU WENING TYAS PUSPITASARI

XI IA - 1

56

9

DEADASA ALIFIYANA NANDI WARDHANA

XI IA - 1

54

10

DEVI RAHMAYANI BUDAYA PUTRI

XI IA - 1

80

11

DINA ARDIHANI

XI IA - 1

60

12

DYAH AYU YOANITA

XI IA - 1

80

13

DYTA CHAIRUNNISA

XI IA - 1

67

14

ENDRICO YOGASWARA

XI IA - 1

83

15

FATIH KAMALA NUR IKA

XI IA - 1

78

16

GALUH ARTIKA DEWI MEGAWATI

XI IA - 1

74

17

GANGSAR ISWORO

XI IA - 1

72

18

IHSAN SINATRIA RAMADHAN

XI IA - 1

78

19

INDIRA PRAMUNDITA SETIADEWI

XI IA - 1

61

20

MONIKA YUSTIA WISDANA

XI IA - 1

69

21

MUHAMMAD SIDIK SOBARI

XI IA - 1

80

22

NANDA KHARINA ZALDY PUTRI

XI IA - 1

63

23

NORMA WINATA

XI IA - 1

74

24

PINGKAN RETTYANA JATMIKO

XI IA - 1

78

25

PRADITYA HADI RAHMAWAN

XI IA - 1

80

26

PUTERIRAGIL ATMA PERTIWI

XI IA - 1

85

27

RIZKI ANISSA

XI IA - 1

72

28

SANYASA ACHTSAMI

XI IA - 1

87

29

SAWITRI

XI IA - 1

85

30

SHINTA MAYANGSARI

XI IA - 1

56

31

SILVIA NOORDIANA SEPTIANINGRUM

XI IA - 1

65

32

TIODORA ULFA BAROROH

XI IA - 1

65

33

VELLIA FATIMAH

XI IA - 1

70

34

VISTA ARIMAWATI

XI IA - 1

76

35

ZULEKA ANGGARANI NOOR

XI IA - 1

65

1

ADI BASKORO

XI IA - 2

72

2

ALOYSIUS CHRISTIAN WIBISONO KURNIAWAN

XI IA - 2

3

ALVITRI WIJAYANTI

XI IA - 2

65

4

ANISA PRASTIARI

XI IA - 2

70

5

ARFINA ARIEF

XI IA - 2

78

6

ARSYATHA GITA DINDA BETARI

XI IA - 2

7

BRIGITA DINY LAKSITASARI

XI IA - 2

8

CARINSA INTAN KUMALADEWI

XI IA - 2

85

9

CONITA NUGRAHETY

XI IA - 2

72

10

DHICHA PUTRI MAHARANI

XI IA - 2

70

11

DIMAZ ADDIN ALFATH

XI IA - 2

76

12

DYAH ARSHINTA NARMANINGRUM

XI IA - 2

58

13

FITRI KURNIASARI

XI IA - 2

43

14

FITRI RAHMADANI KUSPRIYANI

XI IA - 2

78

15

GDE SUMAWISESA MAHENDRAJAYA

XI IA - 2

16

GEGAP GAYATRI

XI IA - 2

83

17

IGOR YOGA BAHTIAR

XI IA - 2

65

18

INDRIATI TRI ASTUTI

XI IA - 2

80

19

LETTYTIA ULFA

XI IA - 2

78

20

LUCIA ANINDITA ASTASARI

XI IA - 2

21

LUSIA DIAN PRISKA BELINDA

XI IA - 2

22

M.MUKHLIS NUGRAHA

XI IA - 2

80

23

MEITI CITRA PANGESTIKA

XI IA - 2

24

MEKA SHAFA MAWARNINGRUM

XI IA - 2

54

25

MONICA SONIA INDRI PRADIPTA

XI IA - 2

26

NANDA LUTVIANA

XI IA - 2

83

27

NUR RAMADLAN MUSRIAN

XI IA - 2

78

28

NUSIETA AYU PRIMADIAN

XI IA - 2

56

29

RATNA SARI

XI IA - 2

72

30

RENI CHANDRA DEWI

XI IA - 2

83

31

RONA AMALIA RUSADI

XI IA - 2

80

32

TRIAJENG MAYANGSARI

XI IA - 2

70

33

VIDYA PUTRI SUKMASARI

XI IA - 2

81

34

WAHYU HIDAYAT PRATAMA

XI IA - 2

69

35

WAHYU PRINGGODIGDO

XI IA - 2

61

36

ZYGA NUR MUSLIMAH

XI IA - 2

58

1

ALEXANDRA YUNITA KRISTANTI

XI IA - 3

2

ANANDA THEA RATIH

XI IA - 3

80

3

ANANIAS KEDVIN SUKARNO

XI IA - 3

4

ANANTRI SULISTYOWATI

XI IA - 3

90

5

ANINDITA WISESA

XI IA - 3

76

6

ANISA NOVITASARI

XI IA - 3

78

7

ARFRIANSYA DEYAN BEKTI

XI IA - 3

80

8

ARIO GEGER

XI IA - 3

76

9

CETI PALUPI

XI IA - 3

78

10

CHRISTIANA DESTIA ANGGRAENI

XI IA - 3

11

DANASTRI RARAS

XI IA - 3

56

12

DIAH PUSPITA SARI

XI IA - 3

85

13

DIAN NUR'AINI SAFITRI

XI IA - 3

74

14

DINI AGUSTI PARAMANANDI

XI IA - 3

80

15

GERNANDA MAHADLAN

XI IA - 3

70

16

GEZA GETAR MI'RAJ

XI IA - 3

65

17

HELDAGARDIS RENYAAN

XI IA - 3

18

ASTIARI TIA LEGAWA

XI IA - 3

81

19

INTAN PERMATASARI

XI IA - 3

56

20

LAKSAMANA OLAN ES ORLANDO

XI IA - 3

76

21

LINA DWI ASTUTI

XI IA - 3

61

22

LINTANG ARYAJI

XI IA - 3

23

MAYANG RAHMADHITA

XI IA - 3

89

24

MUFIROH

XI IA - 3

45

25

NADIA MUNA

XI IA - 3

83

26

NINIK DURROTUL ANIQAH

XI IA - 3

89

27

ODILIA ARUM NARWASTU

XI IA - 3

28

RADEN RORO OCTAVIANI KARTIKA PUTRI

XI IA - 3

47

29

ROISAHENDRA

XI IA - 3

54

30

ROMADANI SARI

XI IA - 3

58

31

RUDY HANINDITO

XI IA - 3

54

32

SARAS ANINDILA RATRI

XI IA - 3

54

33

SEKAR LANGIT ADESYA PARAMITA

XI IA - 3

49

34

SEKAR WULAN KINANTI HERLAMBANG

XI IA - 3

35

SEPTIANA ARWIN NUR ARTATI

XI IA - 3

69

36

SHOLIHATTA AZIZ KUSUMAWAN

XI IA - 3

81

37

YOHANA SHERA RAYNARDIA FINDI NUGRAHINI

XI IA - 3

1

ADINDA MARSITA PUTRI

XI IA - 4

2

AFRI FAUZIA

XI IA - 4

72

3

AGATHA AILSA AGUSTINA

XI IA - 4

49

4

AGRI ARDINAPURI

XI IA - 4

56

5

AHMAD LUTHFI ABDURRASYID

XI IA - 4

63

6

ALIF AZIZ

XI IA - 4

47

7

ALIFIA AYU TIASTARI

XI IA - 4

58

8

AMANDA SARI DYAH AYU PRATIWI PRABANDARI

XI IA - 4

61

9

ANIETYA WIDYANITA

XI IA - 4

65

10

ASMA ASIAH PRASTOWO

XI IA - 4

52

11

HELMY FAHRIZAL

XI IA - 4

49

12

INDRA KURNIAWAN

XI IA - 4

76

13

BINDA ANISSA

XI IA - 4

65

14

CINDY MAYA PUSPITA

XI IA - 4

61

15

DEA PUTRI DARANINGGAR

XI IA - 4

45

16

DEWI UMAMI

XI IA - 4

63

17

EMANUELLA CINDY SWASTIKA

XI IA - 4

18

FITTRA IRWANDHONO

XI IA - 4

45

19

GADING GAHARUNNI

XI IA - 4

20

HANIFA

XI IA - 4

50

21

HANNY LUVYTASARI

XI IA - 4

76

22

HASTA NURHUSADA

XI IA - 4

50

23

HIKMAH NUR AGUSTINA

XI IA - 4

67

24

MUHAMMAD KAUTSAR

XI IA - 4

49

25

MUTHYAHARA ADDUNYA

XI IA - 4

58

26

NI LUH PUTU RIKA AYU WULANDARI

XI IA - 4

27

NUR AISYAH EKA RAHMASARI

XI IA - 4

0

28

PATRA MANDA SINULINGGA

XI IA - 4

29

PRIETA OPIKASARI

XI IA - 4

67

30

RADEN RORO HASTHI NUROKTRIANA MISPAWANTI

XI IA - 4

65

31

RAUDAH RIDHAYANI UTARI PUTRI

XI IA - 4

70

32

RIA OKTRIANA

XI IA - 4

58

33

SHEILIA SUSI SUSIDHA SARI

XI IA - 4

60

34

SITA WIKANINGTYAS

XI IA - 4

70

35

TANDRAFATIKA MURTIANA ALMI RAHAYU

XI IA - 4

50

36

YODAN TUNGGUL PRANATA

XI IA - 4

54

37

Yusup Kusumo

XI IA - 4

50

1

ADELIA DIBYO SAPUTRI

XI IA - 5

74

2

AJI NUGROHO

XI IA - 5

3

ALFI BARKI

XI IA - 5

52

4

AMALIA PERWITASARI

XI IA - 5

65

5

ANNISA MEIDANIASARI

XI IA - 5

74

6

ARIESTA TRI SETIAWATI

XI IA - 5

69

7

ARSYENA ARCHAMA KAMARATIH

XI IA - 5

74

8

CHANDRA SARI WIDYANINGRUM

XI IA - 5

70

9

CITRA PUSPITA

XI IA - 5

61

10

DANIA RAHMA ALIFIANTI

XI IA - 5

54

11

DIAN SARTIKA SARI

XI IA - 5

40

12

DWIKE RACHMANINGTYAS

XI IA - 5

38

13

DWITA ANDINI SIREGAR

XI IA - 5

34

14

ELUVIAN SATRIA ARILANGGAAJI

XI IA - 5

15

FARADINA HARUMI

XI IA - 5

72

16

FARIDA INDAH KURNIAWATI

XI IA - 5

72

17

HANEKA CAHYANING TYAS PUTRI

XI IA - 5

63

18

HANUM ATIKA SARI

XI IA - 5

69

19

HIDAYU PERMATA HARDI

XI IA - 5

72

20

INEKE DUANAYA

XI IA - 5

21

IRRIO ARFENANDA LAKSMANA

XI IA - 5

65

22

ISABELA NOVITASARI

XI IA - 5

65

23

ISNAINI NURROHMAH

XI IA - 5

61

24

KEVIN HERVITO LAKSONO

XI IA - 5

63

25

LARETA DEWA NINGRUM

XI IA - 5

65

26

MARTHA PUSPITA SARI

XI IA - 5

61

27

MELISSA SHARON RIYONO

XI IA - 5

28

MUHAMMAD AZHARI ZAKIRI

XI IA - 5

49

29

RA. LUKITASARI AYU GALUH ARDHI

XI IA - 5

54

30

RADITYA APRILIANA

XI IA - 5

63

31

RARAS WISMA FATURAHMI

XI IA - 5

69

32

RENA HESTIANA SANDRA SARI

XI IA - 5

56

33

RISTATI NUR WICAKSANI

XI IA - 5

67

34

RIZKA RAHMA KUSUMADEWI

XI IA - 5

63

35

RIZKA VERANITA

XI IA - 5

65

36

SUSANTI NIKEN ALDILA

XI IA - 5

60

37

ZAKKA ARS LAZUARDHI

XI IA - 5

70

1

ADE HENDY PRAYOGA SASMAYA

XI IS - 1

38

2

ANDRI PUTRA WICAKSANA

XI IS - 1

34

3

ANISA THUL HASANAH

XI IS - 1

72

4

APRILIA ANGGITA ANDRIANI

XI IS - 1

40

5

ARIF HASAN AMIRUDDIN

XI IS - 1

52

6

ASHILLA LARASATI

XI IS - 1

40

7

AUDIA PRATIWI KADIR

XI IS - 1

36

8

AULIA NURAMANDA

XI IS - 1

23

9

BELLA BIANCA

XI IS - 1

54

10

BETA FITRA AKHSANA WAFDA

XI IS - 1

40

11

CHRISTOPHORUS ESTU NUGROHO JATI

XI IS - 1

12

DANNY PURNANINGTYAS

XI IS - 1

43

13

DEVINE HERDITA

XI IS - 1

14

DHIKA YOGA SAPUTRA

XI IS - 1

29

15

DIAN UTAMI

XI IS - 1

41

16

FADHILAH RAHMATINA

XI IS - 1

69

17

FRANSISCA DEWI PERTIWI

XI IS - 1

18

HAFIZHA SABILA AZKA

XI IS - 1

30

19

HANANDITA AYU NILAMPUTRI

XI IS - 1

25

20

21

INDRA SANTIKA INDIYATI

XI IS - 1

54

22

MARCCELINUS LEVI RESTU GANGGAS

XI IS - 1

23

MUHAMMAD AGVIAN MEGANTARA

XI IS - 1

74

24

NADIA TIARA PUTRI

XI IS - 1

43

25

PERWITA YANU KURNIASARI

XI IS - 1

76

26

PINKI PAMULYA PUTRI

XI IS - 1

25

27

PRAMESWARI ARYANI PERTIWI

XI IS - 1

76

28

RADEN RARA CARISSA ETENIA KATAMSI

XI IS - 1

45

29

REZA FARANDI GUSTAVIANTO

XI IS - 1

41

30

RIZKA AULIA RAHMAH

XI IS - 1

32

31

RIZKI YATUS SAFA'AH

XI IS - 1

69

32

PANDU ARIO BISMO

XI IS - 1

38

33

SOFIA NABILAH

XI IS - 1

56

34

YODITO NUGRAHACKY

XI IS - 1

80

35

YOSO PRASETYA ADI PAMBUDI

XI IS - 1

80

36

ZAKKY RAMADHANI NURWIGANTARA

XI IS - 1

81

37

ANISA ULFA ARRAYAN

XI IS - 1

81

1

ABKHORO FASTAWANTONO

XI IS - 2

74

2

ADHITYA DANNY WAHYUDI

XI IS - 2

3

AGHNIA AMALINA

XI IS - 2

58

4

AMALIA AMANDA KASIH

XI IS - 2

36

5

ANGGRAENI DWI PUTRANTI

XI IS - 2

63

6

AYU LAKSMI PURNANINGRUM

XI IS - 2

52

7

AYU PUTRI NURMALIASARI

XI IS - 2

74

8

CHESSARIO TAUFIQ ANDHIKA

XI IS - 2

58

9

DEVALANA PERMATASARI MOESHOLLINI

XI IS - 2

52

10

DEVICA KURNIASARI HARJOKO

XI IS - 2

80

11

DEVINA FLETA PRILLAMASITA

XI IS - 2

47

12

DHANANJAYA PUTRA HANINDHITO

XI IS - 2

52

13

DWIRIENNA ADIYANTI PANGASTUTI

XI IS - 2

14

ELSA IRAWAN

XI IS - 2

60

15

FARIZ NUR RIZKY

XI IS - 2

61

16

FATMAH ASPAR

XI IS - 2

69

17

FIRDHA PUTRI NOVIARINI

XI IS - 2

52

18

GALUH SANTIKA DANISWARA

XI IS - 2

70

19

IQBALLA FEMME PININFARINA SIHITE

XI IS - 2

81

20

MEYLANI CHAHYANINGSIH

XI IS - 2

43

21

NAROTTAMA ANANDANA

XI IS - 2

80

22

NIDIA WENY JATISARI

XI IS - 2

56

23

NINA INDAHSARI

XI IS - 2

81

24

OKTAVIAN AULIA MUHAMAD

XI IS - 2

78

25

ROVINA SABDA PERTIWI

XI IS - 2

80

26

PRAMESTIA RAMADHANI

XI IS - 2

60

27

RANI RAHMADANI

XI IS - 2

72

28

RATNA AYU KUSUMANINGRUM

XI IS - 2

41

29

RATRI RETNONINGTYAS

XI IS - 2

43

30

RIA ANGGRAINI PUSPITA SARI

XI IS - 2

43

31

RISKY HANI FEBRIYANTO

XI IS - 2

45

32

ROYYAN NUR WICAKSONO

XI IS - 2

36

33

SHINTA PUSPITA SARI

XI IS - 2

80

34

SYANTI DEVIANI

XI IS - 2

35

VIGGA HELDA PUSPASARI

XI IS - 2

50

36

WAHYUNI KUSUMANINGRUM HANDAYANI

XI IS - 2

80

37

WIJAYA BHAKTI PERSADA

XI IS - 2

65