Sabtu, Oktober 23, 2010

MKKS Kota Pekan Baru Kunjungi SMAN 6 Yogya

Sebanyak 11 Kepala Sekolah dan perwakilan Dinas Kota Pekan Baru Riau mengunjungi SMA Negeri 6 Yogyakarta pada hari Jum`at tanggal 22 Oktober 2010. Rombongan diterima di Ruang AVA 2 yang dipimpin oleh Plh Kepala Sekolah Ibu Dra.Eni Widayanti,M.Eng yang didampingi oleh waka Humas Drs.Akhmad Fatoni,MSI serta KTU Ibu Sri Rahayu dan beberapa orang guru pembimbing seperti ibu Sri Suryani,S.Pd dan Ibu Dra.Kimawarni.
Dalam Sambutanya Ibu Eni Widayanti mengemukakan terimakasih dan penghargaan atas kunjungan tersebut walaupun cukup mendadak.Setelah mendapat keterangan yang disampaikan oleh bapak Rudi Prakanto,S.Pd.,M.Eeng tentang proses membangun keberhasilan sekolah dalam meneta lingkungan hidup dan mengembangkan penelitian dan berbagi kejuaraan yang telah dicapai, rombongan kemudian berkeliling keruang pameran yang sudah disediakan diantaranya Kantin Kejujuran, Taman seribu Bio Pori, Ipal Laboratorium, Tanumrung, Komposting, Produk-Produk hasil penelitian, Unit Anggrek, dan reserach center.
Tak terasa rombongan MKKS Kota Pekan Baru Riau sudah lebih tiga jam menikmati dan menyerap bebagai keberhasilan yang akan dijadikan bahan untuk pengembangan kemajuan di Pekan Baru. Banyak diantara Kepala sekolah yang ingin kembali berkunjung tetapi dengan membawa para siswa dari pekan baru, agar mereka dapat meniru dan mempraktekan langsung.

Minggu, Oktober 17, 2010

Aqiqah dan Menengok Orang Haji

PELAKSANAAN AQIQAH DAN KEBIASAAN MENENGOK ORANG YANG BERANGKAT DAN PULANG HAJI

Pertanyaan Dari:
Saudari Wiwik Wiyarti, Toko Suyono, Jl. Raya Ampel, Boyolali

Tanya:
1. Bagaimana cara melaksanakan aqiqah seperti yang dilaksa¬nakan oleh Nabi? apakah dengan mengundang tetangga atau bagaimana?
2. Di daerah saya ada tradisi jika ada orang yang mau naik haji atau pulang dari haji, para tetangga beramai-ramai menengoknya (bahkan ada juga yang menerima sumbangan). Bagaimankah hu¬kumnya? Apakah memang perlu kalau mau naik haji itu diberita-¬beritakan kepada orang lain, bukankah itu suatu kewajiban bagi yang mampu?
3. Saya sebagai orang Islam dan berada dalam organisasi Mu¬hammadiyah selalu ingin tahu dan berada dalam perbuatan yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. Bagaimana caranya saya bisa memperoleh buku-buku agama khususnya yang diajarkan Muhammadiyah?

Jawab:
Saudari Wiwik terima kasih atas pertanyaannya. Permasalahan yang saudari tanyakan dapat kami jawab sebagai berikut:
1. Aqiqah yaitu sembelihan yang disembelih karena memper¬oleh keturunan/anak yang baru lahir. Melaksanakan aqiqah ditun¬tunkan oleh syara’ dan merupakan ungkapan rasa syukur kepada Allah yang telah memberikan keturunan. Ungkapan syukur tersebut juga diiringi dengan bersadaqah kepada orang lain, khususnya kepada fakir miskin. Menurut tuntunan Nabi saw aqiqah itu dilakukan dengan cara menyembelih hewan (kambing, domba) pada hari ke tujuh dari kelahiran anak apabila orang tuanya mampu. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sabda Nabi saw:
كُلُّ غُلَامٍ مُرْتَهَنٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ السَّابِعِ وَيُسَمَّى فِيهِ وَيُحْلَقُ رَأْسُهُ [رواه الخمسة وصححه الترمذي]
Artinya: “Tiap-tiap anak itu tergadai dengan aqiqahnya yang disembelih sebagai tebusan pada hari yang ketujuh dan diberi nama pada hari itu serta dicukur kepalanya.” [Hadis diriwayatkan oleh lima ahli hadis dari Samurah bin Jundub, disahihkan oleh at-Turmuzi]
Dalam hadis yang lain disebutkan bahwa hewan yang disembelih itu sebanyak dua ekor kambing atau domba untuk anak laki-laki dan satu ekor untuk anak perempuan. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis yang diterima dari ‘Aisyah sebagai berikut:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الْغُلَامِ شَاتَانِ مُكَافِأَتَانِ وَعَنْ الْجَارِيَةِ شَاةٌ [رواه أحمد والترمذي وصححه]
Artinya: “Bersabda Rasulullah saw: Aqiqab bagi anak laki-¬laki dua ekor kambing yang sepadan dan bagi anak perempuan satu ekor.” [Hadis diriwayatkan oleh Ahmad, Ibnu Majah dan at-¬Turmuzi mensahihkannya]
Daging aqiqah tersebut sebagian dimakan oleh keluarga yang aqiqah, sebagian diberikan kepada fakir miskin dan sebagian lagi dihadiahkan kepada tetangga dan sanak kerabat. Bisa didistribusi¬kan dalam wujud daging mentah atau sesudah dimasak lebih dahulu. Di beberapa tempat pada masyarakat Indonesia, acara aqiqah biasa juga dilakukan dengan cara mengundang tetangga dan sanak kerabat dengan dijamu makan dan lauknya antara lain daging aqiqah. Hal inipun diperbolehkan, bahkan dengan cara ini rasa syukur tersebut juga diiringi dengan sadaqah dan syiar Islam, karena acara seperti ini biasanya diawali dengan pengajian lalu jama’ah diminta untuk mendoakan anak yang baru lahir tersebut supaya menjadi anak yang salih/salihah.
Dalam hadis yang lain disebutkan, apabila pada hari ke tujuh itu orang tuanya belum mampu, aqiqah bisa dilakukan pada hari ke empat belas atau hari ke duapuluh satu atau pada waktu¬-waktu lain. Hal ini disebutkan dalam hadis riwayat al-Baihaqi dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya:
الْعَقِيقَةُ تُذْبَحُ لِسَبْعٍ وَلأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَلإِحْدَى وَعِشْرِينَ. [البيهقي]
Artinya: “Aqiqah itu disembelih pada hari ketujuh dan pada hari keempat belas dan pada hari keduapuluh satu.”
Dalam riwayat al-Baihaqi dari Anas ra. disebutkan bahwa Nabi saw baru melakukan aqiqah untuk dirinya setelah beliau menjadi Nabi:
أَنَّ النَّبِىَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَقَّ عَنْ نَفْسِهِ بَعْدَ النُّبُوَّةِ. [رواه البيهقي]
Artinya: “Bahwasanya Nabi saw mengaqiqahkan dirinya setelah beliau menjadi Nabi.”
Akan tetapi kedua hadis di atas diperselisihkan keotentikannya oleh para ulama. Hadis al-Baihaqi yang diriwayatkan dari Abdullah bin Buraidah di atas dinilai daif karena dalam sanadnya terdapat Ismail bin Muslim al-Makky yang didaifkan oleh Ahmad, an--Nasa’i dan Abu Zur’ah. Demikian juga hadis al-Baihaqi dari Anas ra dinilai daif karena pada sanadnya terdapat seorang yang ber¬nama Abdullah bin al-Muharrar yang dinyatakan lemah oleh bebe¬rapa ahli hadis antara lain oleh Ahmad, ad-Daruqutni, Ibnu Hibban dan Ibnu Ma’ien (lihat buku Tanya Jawab Agama oleh Tim PP Muhammadiyah Majlis Tarjih, jilid IV halaman 234). Bahkan an-¬Nawawi menyebut hadis ini sebagai hadis batil karena al-Baihaqi meriwayatkan melalui jalan Abdullah bin al-Muharrar dari Qatadah. Al-Baihaqi sendiri menyebut hadis ini sebagai hadis munkar.
Mengingat kedua hadis di atas itu daif maka pelaksanaan pe¬nyembelihan hewan untuk aqiqah hanya bisa dilaksanakan pada hari ke tujuh saja, seperti disebutkan dalam hadis dari Samurah bin Jundub. Akan tetapi sebagai suatu bentuk syukuran atas kelahiran anak baru, penyembelihan hewan itu bisa dilakukan kapan saja sesudah hari ke tujuh sewaktu orang tuanya mampu, sekalipun namanya tidak lagi aqiqah.
Pada hari ke tujuh tersebut selain dituntunkan untuk menyem¬belih hewan ada dua hal lain lagi yang dituntunkan, yaitu: Pertama, pemberian nama. Apabila anak ketika lahirnya belum diberi nama maka pada hari ke tujuh tersebut diberi nama dengan nama yang baik. Hal ini seperti disebutkan dalam hadis Samurah bin Jundub di atas. Kedua, pada hari ke tujuh tersebut anak dicukur rambut kepalanya. Hal ini didasarkan pada hadis Nabi saw tentang aqiqah di atas juga berdasarkan riwayat Abu Daud dari Ibnu Umar sebagai berikut:
رَأَى رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَبِيًّا قَدْ حُلِقَ بَعْضُ شَعْرِ رَأْسِهِ وَتُرِكَ بَعْضُهُ فَنَهَاهُمْ عَنْ ذَلِكَ وَقَالَ احْلِقُوهُ كُلَّهُ أَوْ اتْرُكُوهُ كُلَّهُ [رواه أبو داود]
Artinya: “Rasulullab saw melihat seorang anak yang dicukur sebagian rambut kepalanya dan ditinggalkan sebagiannya (tidak dicukur) maka Nabi bersabda: Cukurlah semuanya atau tinggalkanlah semuanya.”
Setelah dicukur lalu rambutnya ditimbang dan bersedekahlah dengan perak seberat timbangan rambut anak tersebut. Dalam hadis riwayat Ahmad dan at-Turmuzi dari Ibnu Abbas disebutkan bahwa Nabi saw mengaqiqahkan Hasan dan berseru:
يَا فَاطِمَةُ احْلِقِي رَأْسَهُ وَتَصَدَّقِي بِوَزْنِهِ فِضَّةً علَى المَسَاكِينِ فَوَزَنَاهُ فَكَانَ وَزْنُهُ دِرْهَمًا أَوْ بَعْضَ دِرْهَمٍ [رواه أحمد والترمذي]
Artinya: “Hai Fatimah cukurlah rambutnya dan bersedekahlah dengan perak kepada orang-orang miskin seberat timbangan rambut¬nya. Mereka berdua lalu menimbangnya, adalah timbangannya waktu itu seberat satu dirham atau sebagian dirham.”
2. Mengenai kebiasaan menengok orang yang mau naik haji, bahwa memang betul haji itu suatu kewajiban bagi orang yang mampu sekali seumur hidup sebagaimana disebutkan dalam firman Allah surat Ali Imran ayat 97:وَلِلّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلاً وَمَن كَفَرَ فَإِنَّ الله غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ ﴿٩٧﴾

Artinya: “… mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.”
Apakah kalau mau naik haji itu harus diberitahukan kepada orang lain seperti yang saudara tanyakan. Mengenai hal ini ada tuntunan bahwa bagi orang yang akan berangkat haji disunahkan untuk minta ijin atau berpamitan kepada orang-orang yang akan ditinggalkan. Banyak hadits-hadits yang menerangkan hal ini, di antaranya hadits riwayat Ahmad sebagi berikut:
عَنْ مُوسَى بْنِ وَرْدَانَ قَالَ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ لِرَجُلٍ تَعَالَ أُوَدِّعْكَ كَمَا وَدَّعَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوْ كَمَا وَدَّعَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَوْدَعْتُكَ اللَّهَ الَّذِي لَا يُضَيِّعُ وَدَائِعَهُ [رواه أحمد]
Artinya: “Diriwayatkan dari Musa bin Wardan, ia berkata: Abu Hurairah mengatakan kepada seorang lelaki, “Kemarilah, saya akan meninggalkan kamu sebagaimana Rasulullah saw meninggalkan saya, atau sebagaimana Rasulullah meninggalkanku seraya mengatakan: “Saya titipkan kamu kepada Allah yang tiada akan menyia-nyiakan titipan yang dititipkan kepada-Nya.”
Tuntunan berpamitan di atas berarti secara tidak langsung mengandung tuntunan untuk memberitahukan kepada orang lain bahwa ia akan naik haji. Pemberitahuan di sini dilakukan bukan karena ria atau ingin dipuji orang lain melainkan dalam rangka mohon doa restu.
Dalam pada itu sunah hukumnya bagi keluarga dan teman sejawat untuk melepas orang yang akan haji dengan mendoakannya. Menurut Salim, bahwa Ibnu Umar biasa mengatakan kepada orang yang hendak bepergian sebagai berikut: “mendekatlah kepadaku supaya saya lepas sebagaimana Rasulullah melepas kami”, lalu ia berdoa:
أَسْتَوْدِعُ اللَّهَ دِينَكَ وَأَمَانَتَكَ وَخَوَاتِيمَ عَمَلِكَ [رواية عن سالم]
Artinya: “Saya pertaruhkan kepada Allah soal agamamu, amanatmu (keluarga dan orang yang ditinggalkannya) dan akhir kesudahan amalmu.”
Oleh karena itu tradisi melepas orang yang akan haji baik di kampung (termasuk dalam hal ini menengoknya) atau yang dilakukan di kantor atau instansi (kalau dia pegawai) adalah sejalan dengan sunah di atas, selama tidak berlebih-lebihan. Apabila sewaktu menengok atau melepas juga disertai dengan memberi sumbangan, apabila itu dilakukan dengan ikhlas, maka hal ini pun tidak dilarang, karena haji itu memang membutuhkan bekal yang cukup, baik untuk biaya di perjalanan atau untuk keluarga yang ditinggalkannya. Akan tetapi hal ini biasanya sangat tergantung kepada kondisi ekonomi dan kemauan orang yang mau naik haji. Apabila dia mampu maka hendaknya orang yang rnau naik haji itu banyak bersadaqah untuk menambah pahala amalnya, paling tidak dia harus membersihkan hartanya lebih dahulu dari kewajiban agama seperti zakat, fidyah, nazar dan lain-lain, sebelum dia berangkat ke tanah suci. Demikian halnya bahwa harta yang dipakai untuk biaya naik haji atau bagi keluarga yang ditinggalkannya haruslah harta yang baik dalam arti diperoleh secara halal, karena Allah itu zat yang baik dan hanya bisa didekati dengan cara yang baik pula. Hadis riwayat Muslim, Ahmad dan at-Turmuzi dari Abu Hurairah menyebutkan:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إِلَّا طَيِّبًا ... [رواه مسلم وأحمد والترمذي]
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulul¬lah saw bersabda: Wahai para manusia sesungguhnya Allah itu Maha Baik, Dia tidak akan menerima kecuali yang baik juga … .”
3. Mengenai buku-buku Keislaman pada umumnya atau Kemuhammadiyahan pada khususnya, bisa saudara peroleh di toko-toko buku atau kalau saudara kesulitan bisa memperolehnya di kantor PP Muhammadiyah, toko buku Persatuan, di kantor Suara Muhamnadiyah yang kesemuanya berada di Jl. KH. Ahmad Dahlan Yogyakarta.
( Sumber asli www.muhammadiyah.or.id

Jumat, Oktober 15, 2010

PROKER OSIS MUDA WIJAYA SMAN 6 YOGYAKARTA

Penyusunan Program Kerja Osis Muda Wijaya SMAN 6 Yogyakarta dilaksnakan pada tanggal 16 dan 17 Oktober 2010 di Wisma Satriavi kaliurang Sleman Yogyakarta. kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai kelanjutan dari terbentuknya kepengurusan osis yang baru periode 2020/2011 dan telah mendapatkan ketua Osis yang baru yaitu Kenichi Prabowo Santosa. Kegiatan proker diikuti oleh kurang lebih sebanyak 50 siswa yang akan duduk dalam kepengurusan osis periode 2010/2011. Sebagai pembina dan pendamping sebanyak 26 orang terdiri dari guru dan karyawan. Pada hari umat tanggal 15 2010 dalam rapat dengan para pembina Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Yogyakarta berpesan agar dapat mensikapi dan mengarahkan para siswa agar dapat menyusun program dengan sebaik-baiknya dan dapat mengkritisi apa yang disusun oleh siswa dengan mempelajari dan memperhatikan berbagai faktor tentang program-program yang dimungkinkan ada sesuatu yang kurang tepat.
kepada para siswa yang terpilih menjadi pengurus Osis diucapkan selamat bekerja dengan sebaik-baiknya dan selalu tingkatkan prestasi sekolah dengan berbagai program kegiatan yang diselenggarakan oleh Osis.

PROGRAM PENGEMBANGAN SMAN6 TAHUN 2010/2011


Program Umum
1. Fasilitasi pross pembelajaran berbasis TI
2. Ketersediaan sarana Prasarana ( Komputer dan jaringan internet ) yang memadai
3. peningkatan ketrampilan guru dalam memanfaatkan TI
4. Optimalisasi sarana prasarana pembelajaran
5. Layanan masyarakat berbasis TI dan sosialisasi kegiatan dan prestasi sekolah ( informasi sekolah, informasi perkembangan siswa seperti data prestasi, prilaku dan keuangan
6. Memperluas jaringan kerjasama untuk peningkatan mutu
7. Pengembangan SDM
8. Peningkatan kualitas dan manajemen sekolah
9. meningkatkan profesionalisme kerja guru dan karyawan

Hambatan-hambatan
* Dana dari masyarakat sangat lambat atau tidak tepat waktu
* Bantuan dari Pemerintah sangat terbatas
* Lokasi luas tanah sangat terbatas
* Tata kelola bangunan ? gedung yang sudah tertentu
* Profesionalisme guru dan karyawan

TARGET CAPAIAN SEKOLAH :
1. BIDANG KURIKULUM
* Kenaikan kelas 100%
* Penjurusan sesuai minat siswa dengan standar kriteria penjurusan yang ditetapkan
* Kelulusan 100% sampai dengan tiga tahun mendatang
* Meningkatnya nilai UAN IPA rata-rata 7,52 menjadi 7,77
* Meningkatnya nilai UAN IPS rata-rata 7,70 menjadi 7,95
* Meningkatkannya kemampuan dan ketrampilan siswa dalam praktikum
* Meningkatnya profesionalisme guru melalui kegiatan MGMP

2. BIDANG SARANA PRASARANA DAN RUMAH TANGGA
* Terpeliharanya sarana dan prasarana
* Penambahan sarana dan prasarana pendidikan
* Meningkatnya pengetahuan siswa, guru, staf dengan srana perpustakaan yang baik
* Meningkatnya lingkungan yang bersih dan sehat dengan taman yang indah dan nyaman


3. PROGRAM KESISWAAN
* Meningkatnya kreativitas, kreasi, minat dan bakat siswa
* Meningkatnya daya qalbu siswa
* Meningkatnya karakter siswa menjadi lebih baik
* Meningkatnya wawasan kebangsaan dan nasionalisme siswa

4. PROGRAM HUMAS

* Meningkatnya hubungan kerja yang dinamis, efektif,integrasi,dan interkonekasi
* Meningkatkan fasilitasi dan akomodasi siswa berprestasi dan pendidik profesional
* Meningkatnya sosialisasi dan publikasi hasil karya dan prestasi siswa
* Meningkatnya wawasan tenaga pendidik dan kependidikan

5. PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
* Mendapatkan 8 finalis nasional lomba akademik dan non akademik
* Meningkatnya hasil karya siswa, guru, karyawan berkualifikasi nasional/inter.
* Menyiapkan tim olimpiada yang siap berkompetisi
* Meningkatnya jiwa kewirausahaan dan kepemimpinan
* Pnyiapan sekolah menuju taraf Internasional
* Pemantapab Brand Image : The Research School of Jogja dan berwawasan lingkungan.

6. PROGRAM KERUMAHTANGGAAN
* Meningkatnya jasa administrasi keuangan, suarat menyurat, kebersihan, dll.

7. PROGRAM KOMITE
* Meningkatnya akuntabilitas administrasi keuanganm fasilitasi rapat dll.

Pameran Foto Antar Budaya

WACANA ANTARBUDAYA DI KALANGAN PELAJAR SMA
(Pameran Foto, Diskusi, dan Lomba Menulis)

Latar Belakang
Scholarship Program for Intercultural/Interregional Studies (SPIS) atau ringkasnya Kajian Antarbudaya adalah sebuah program yang dikembangkan oleh PSAP UGM sejak delapan tahun silam dalam bentuk penelitian, seminar, diskusi, pameran, penerbitan, dan kegiatan-kegiatan akademis lainnya. Program ini bertujuan membangun komunitas yang berwawasan antarbudaya dengan mendorong pribadi-pribadi untuk bersikap inklusif (terbuka bagi orang lain), dialektis (mengkomunikasikan dirinya dengan liyan/the others), dan transformatif (mau berubah). Setelah delapan tahun program ini berjalan, kami melihat generasi muda (kalangan pelajar SMA) sebagai salah satu agen strategis bagi tumbuhnya ketiga sikap hidup itu. Oleh karena itu, tahun 2010 ini kami bermaksud melibatkan pelajar SMA dalam kegiatan antarbudaya.

Tujuan Kegiatan
1. Memperbincangkan hasil program kajian antarbudaya di kalangan pelajar SMA.
2. Memprakarsai kegiatan partisipatoris di SMA untuk memahami relasi antarbudaya.
3. Mendokumentasikan pengalaman pelajar SMA dalam mengapresiasi keberagaman di sekolah, di rumah, di lingkungan masyarakat, maupun di kehidupan yang lebih besar (ber-Indonesia).

Hasil yang diharapkan
1. Mengenali dan mengapresiasi aspirasi pelajar SMA terhadap kondisi keanekaragaman budaya
2. Siswa menyadari pentingnya wawasan antarbudaya

Keluaran
1. Tersedia dokumentasi/rekaman perbincangan para siswa mengenai kegiatan pameran foto, diskusi, dan focus group discussion (FGD).
2. Sejumlah siswa mengikuti kegiatan antarbudaya di lima SMA di Yogyakarta
3. Karya tulis pengalaman antarbudaya siswa SMA

Bentuk Kegiatan
1. Pameran dan diskusi foto, pentas seni budaya di sekolah, diskusi buku (bagi-bagi buku antarbudaya), dan sharing pengalaman antarbudaya (dalam bentuk FGD)
2. Refleksi pemahaman Antarbudaya di kalangan pelajar, meliputi kuis dan penulisan (lomba) pengalaman antarbudaya.

Jadwal Kegiatan
SMA N 6 Yogyakarta , Tanggal 25 dan 26 Oktober 2010.


1. Displai pameran foto di Aula SMA N 6
2. Seminar / diskusi keragaman antar budaya. Narasumber dimohon disiapkan dari PSAP dengan melibatkan siswa dan guru sekolah.
3. Penampilan seni pada saat pembukaan atau menyesuaikan waktu pada hari pertama yaitu 25 Oktober 2010
4. Lomba penulisan karya tulis diambil kejuaraan tiap sekolah, kemudian dilombakan kembali dalam 5 sekolah

FINALIS NATIONAL YOUNG AWARDS


SMA Negeri 6 Yogyakarta dalam keikutsertaanya dalam lomba karya ilmiah National Young Inventor Awards mendapatkan 2 Finalis yang berhak maju pada babak final dan mengikuti pameran (NYIA)-3 Tahun 2010. Pameran yang menampilakan Prototipe alat peraga, brosur, dan sebagainya akan diselenggarakan pada; hari Kamis, 21 Oktober 2010 pada pukul 09.00 WIB sampai selesai dengan mengambil tempat Ruang Seminar Besar Wdya Graha LT 1 Jalan Gatot Subroto No.10 Jakarta Selatan.

Dua Finalis SMA Negeri 6 yogyakarta tersebut adalah;1) Erlinda Nurul Kusuma, Maria Fransisca Simbolon, dan Delphine Yusticia ratnasari, dengan judul " POTLANGPUK DAN PENGPUK CARA BARU PEMBERIAN PUPUK ORGANIK PRAKTIS HIGIENIS". Sedangka finalis kedua adalah Zakaria Abdur Rahman dan Ghafar Ramadhan Faqih, dengan Judul "BIO CYCLE" untuk Keselamatan Lingkungan dan kebugaran Jasmani"
keberhasilan tersebut merupakan komitmen SMA6 yang telah memusatkan perhatian pendidikanya pada masalah Riset. pembimbing utama adalah Rudi Prakanto,S.Pd., M.Eng.

Selasa, Oktober 05, 2010

Kunjungan Toyota dan Yayasan Kirai

Ulangan Tengah Semester 1 Th.2010


1. Jelaskan kandungan surat Al Baqarah ayat 148
2. Jelaskan kandungan surat Al Fatir ayat 32
3. Jelaskan kandungan surat Al Isra ayat 26-27
4. Jelaskan kandungan suat Al Baqarah ayat 177
5. Sebutkan dan jelaskan orang-orang dhuafa yang wajib disantuni
6. Sebutkan nama-nama nabi dan rasul yang wajib diimani dan hikmah yang dapat diambil dari kisah Nabi Adam ,as
7. Sebutkan tiga fungsi beriman kepada Rasul Allah
8. Mengapa Shalat disebut sebagai tiang agama
9. Jelaskan pengertian Ulul Azmi
10. Sebutkan rasul yang mendapat gelar Ulul Azmi